Bendera China Mulai Berkibar di Kepulauan Seribu Jakarta, Warga Heboh


Bendera China Mulai Berkibar di Kepulauan Seribu Jakarta, Warga Heboh
Wartakotalive.com/Panji Baskhara Ramadhan
Warga yang tinggal di Pulau Pari didigegerkan adanya sebuah bendera bertuliskan JKTDesa China . 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga yang tinggal di Pulau Pari, didigegerkan adanya sebuah bendera dengan latar belakang merah  dan logo lima orang yang sedang melingkar warna kuning, serta bertuliskan 'JKT. Desa China'.
Bendera itu berkibar di bibir Pulau Pari, Kepulauan SeribuSelatan, DKI Jakarta, Minggu (11/9/2016).
Diketahui, kejadian pemasangan bendera itu bermula saat 23 turis Warga Negara Asing (WNA) asal China, bersama dua orang Warga Negara Indonesia (WNI) datang ke Pulau Pari menggunakan kapal snorkling.
Para turis saat tiba di Pulau Pari tak menunjukkan gelagat mencurigakan.
"Pemasangan bendera dan spanduk tersebut berawal akan kedatangan kapal snorkling yang mengangkut sebanyak 23 WNA China, dan 2 diantaranya WNI, yakni supir dan baby siter. Ketika mereka turun ke Pulau Pari, tidak ada barang yang mencurigakan. Pengemudi kapal snorkling, yakni Khatur Sulaiman (36), mengaku ke petugas tak tahu, jika ada bendera dan semacam spanduk yang ditaruh di atas kapal, " ujar Kapolres Kepulauan Seribu, AKBP John Weynart Hutagalung kepada awak media, Selasa (13/9/2016).
Tahu ada bendera merah bertuliskan 'JKT. Desa China', jelas John, Khatur yang juga sebagai tokoh masyarakat di Pulau Pari tersebut juga mengatakan ke petugas sempat melarang para turis tersebut.
"Jadi mesin kapal sempat mengalami kendala sebelum tiba di Dermaga Pelabuhan Pulau Pari,' katanya.
Pada saat kapal mendekat ke Dermaga tersebut, Khatur pun tak sengaja melihat sebuah bendera yang bertuliskan aksara China Kathur langsung mengambil foto itu segera sebelum kapal sandar di Dermaga.
"Ketika kapal bersandar, Khatur pun melihat salah satu turis langsung membuka bendera itu," jelas John.
John mengatakan Khatur sudah menegur agar para turis tersebut tidak memasang bendera tersebut di Pulau Pari.
"Tegurannya pun tak diindahkan oleh para turis tersebut lantaran tak satupun dari mereka bisa berbahasa Indonesia. Lantaran ingin bertolak pindah ke Pelabuhan lain. Alhasil, Kathur bersama Ketua Forum Peduli Pulau Pari, Ketua RW dan Ketua RT 1 langsung melaporkan ke Pospol Pulau Pari," lanjut John..
Mengetahui hal tersebut, ungkap John, pihak kepolisian pun langsung mencopot bendera itu di depan para turis dan beberapa tokoh warga di Pulau Pari.
"Salah satu turis yang bisa berbahasa Indonesia meminta maaf atas keteledoran yang mereka lakukan karena telah berani memasang bendera beraksara Cina di Pulau Pari. Yun Xun (46) WNA China yang datang ke Pulau Pari bersama rombongan wisatawan asal China itu dan pihak travel kami lakukan pemeriksaan," kata dia.
John menegaskan, tidak ada maksud bagi rombongan turis untuk membentuk opini atau SARA dengan melakukan pemasangan bendera itu.
"Tidak ada unsur SARA saat dilakukan pengecekan dan pemeriksaan terhadap Yun Xun (46), yang merupakan salah satu dari rombongan turis WNA asal China yang datang ke Pulau Pari. Berdasarkan keterangan Yun Xun kepada petugas, membuat tulisan pada bendera, berikut kaos merah merupakan hasil translate di internet," kata John.

Comments